Halaman

Jumaat, 5 Ogos 2011

Dialog Nabi Saw dengan Iblis Laknatullah


Di bawah ini ada hal-hal yang perlu diketahui oleh setiap Muslim tentang perilaku Iblis, tipudayanya, kelicikannya, dan segala keburukan yang bisa jadi akan ditimpakan kepada kita. Mudah-mudahan berguna sebagai pedoman hidup. Insya Allah.



Ketika kami sedang bersama Rasulullah Saw di kediaman salah seorang sahabat Anshar, tiba-tiba terdengar ketukan di pintu rumah. Kemudian terdengar suara orang dari luar rumah:

(Iblis Laknatullah): Wahai penghuni rumah, bolehkah aku masuk? Sebab kalian akan membutuhkanku. Aku akan menyampaikan banyak hal kepada kalian.
(Nabi Saw): Itu Iblis laknatullah. Laknat Allah bersamanya.

Mengetahui bahwa itu Iblis, Umar ingin membunuhnya.

(Nabi Saw): Sabar, wahai Umar. Bukankah engkau mengetahui bahwa Allah memberinya kesempatan (bertobat atau sesat) hingga hari kiamat? Bukakan pintu untuknya. Aku telah mengetahui bahwa ia telah diperintahkan oleh Allah untuk datang ke sini. Fahamilah apa yang hendak ia katakan. Dengarkan dengan seksama.

Pintu lalu dibuka oleh Ibnu Abbas Ra. Seorang kakek cacat satu mata berdiri di sana. Janggutnya hanya 7 helai, mirip rambut kuda. Bertaring, mirip taring babi. Bibirnya seperti bibir sapi.

(Iblis Laknatullah): Salam untukmu Muhammad. Salam untuk yang hadir.
(Nabi Saw): Salam hanya milik Allah SWT. Sebagai mahluk terlaknat, apa keperluanmu?
(Iblis Laknatullah): Wahai Muhammad, aku datang ke sini bukan atas kemauanku, namun karena terpaksa.

(Nabi Saw): Siapa yang memaksamu?
(Iblis Laknatullah): Seorang malaikat utusan Allah mendatangiku dan berkata kepadaku:
“Allah SWT memerintahkanmu untuk mendatangi Muhammad, merendahkan dirimu, sambil memberitahu kepadanya caramu menggoda manusia. Jawab dengan jujur semua pertanyaannya. Demi kebesaran Allah, jika berdusta satu kali saja, maka Allah membuat dirimu menjadi debu yang ditiup angin.”

Sekarang aku ada di hadapanmu. Tanyalah apa yang hendak kau tanyakan. Jika aku berdusta, aku akan dicaci oleh setiap musuhku. Tidak ada sebuah kemalanganpun yang paling besar menimpaku daripada cacian musuh.


Orang Yang Dibenci Iblis

(Nabi Saw): Kalau kau benar jujur, manusia mana yang paling kau benci?
(Iblis Laknatullah): Kamu, kamu dan orang sepertimu (sambil menunjuk Nabi Saw dan shahabat) adalah mahkluk Allah yang paling kubenci.

(Nabi Saw): Siapa selanjutnya?
(Iblis Laknatullah): Pemuda bertakwa yang mengabdikan dirinya kepada Allah SWT.

(Nabi Saw): Siapa lagi?
(Iblis Laknatullah): Orang Alim (ilmuan) lagi wara’ (loyal kepada ajaran Islam).

(Nabi Saw): Siapa lagi?
(Iblis Laknatullah): Orang yang selalu bersuci (jiwa dan tubuhnya).

(Nabi Saw): Siapa lagi?
(Iblis Laknatullah): Seorang fakir sabar dan tak pernah mengeluhkan kesulitannnya kepada orang lain.
(Nabi Saw): Apa tanda kesabarannya?
(Iblis Laknatullah): Wahai Muhammad, jika ia tidak mengeluhkan kesulitannya kepada orang lain selama 3 hari, maka Allah SWT memberikan pahala kepadanya.

(Nabi Saw): Selanjutnya siapa lagi?
(Iblis Laknatullah): Orang kaya yang bersyukur.
(Nabi Saw): Apa tanda-tanda kesyukurannya?
(Iblis Laknatullah): Ia mengambil kekayaannya dari tempatnya (yang halal), dan mengeluarkannya (dengan rela dan ikhlas) juga dari tempatnya.

(Nabi Saw): Menurutmu, seperti apa Abu Bakar?
(Iblis Laknatullah): Ia tidak pernah mau menuruti ajakanku pada masa jahiliyah, apalagi ketika sudah masuk Islam.

(Nabi Saw): Kalau Umar bin Khattab?
(Iblis Laknatullah): Demi Allah, setiap berjumpa dengannya aku takut sekali. Aku pasti kabur menghindarinya.

(Nabi Saw): Bagaimana dengan Usman bin Affan?
(Iblis Laknatullah): Aku malu kepada orang yang malaikat pun malu kepadanya.

(Nabi Saw): Ali bin Abi Thalib?
(Iblis Laknatullah): Aku berharap kepalaku selamat (tidak lepas), menghindarinya, dan ia mau melepaskanku. Tetapi ia tidak mau melakukannya.(Ali bin Abi Thalib selau berdzikir terhadap Allah SWT).

Amalan yang Menyakiti Iblis

(Nabi Saw): Apa yang kau rasakan ketika melihat seseorang dari umatku yang hendak shalat?
(Iblis Laknatullah): Aku merasa panas dingin dan gemetar.
(Nabi Saw): Kenapa?
(Iblis Laknatullah): Setiap hamba bersujud sekali kepada Allah, Allah meninggikan derajatnya satu tingkat.

(Nabi Saw): Jika seorang umatku shaum?
(Iblis Laknatullah): Tubuhku terasa terikat erat sampai ia berbuka.

(Nabi Saw): Jika ia berhaji?
(Iblis Laknatullah): Aku seperti orang gila.

(Nabi Saw): Jika ia membaca Al Qur’aan?
(Iblis Laknatullah): Aku merasa meleleh laksana timah yang dibakar di atas api.

(Nabi Saw): Jika ia bersedekah?
(Iblis Laknatullah): Orang tersebut seperti membelah tubuhku dengan gergaji.
(Nabi Saw): Mengapa bisa begitu?
(Iblis Laknatullah): Dalam sedekah itu ada 4 keuntungan baginya: (1) keberkahan pada hartanya, (2) hidupnya disukai (banyak orang), (3) sedekah itu kelak menjadi hijab dirinya dengan api neraka, dan (4) segala musibah terhalau dari dirinya.

(Nabi Saw): Apa yang dapat mematahkan pinggangmu?
(Iblis Laknatullah): Suara ringkikkan dan derap kaki kuda ketika perang jihad di jalan Allah.

(Nabi Saw): Apa yang dapat melelehkan tubuhmu?
(Iblis Laknatullah): Taubat orang yang bertaubat.

(Nabi Saw): Apa yang dapat membakar hatimu?
(Iblis Laknatullah): Istighfar yang dilantunkan siang dan malam.

(Nabi Saw): Apa yang dapat mencoreng wajahmu?
(Iblis Laknatullah): Sedekah yang dilakukan diam–diam.

(Nabi Saw): Apa yang dapat menusuk matamu?
(Iblis Laknatullah): Shalat fajar (Shubuh).

(Nabi Saw): Apa yang dapat memukul keras kepalamu?
(Iblis Laknatullah): Shalat berjamaah.

(Nabi Saw): Apa yang paling mengganggu fikiranmu?
(Iblis Laknatullah): Majelis (bertemunya) para ulama (merembukkan suatu kebaikan).

Kebiasaan Hidup dan yang Menjadi Teman Iblis

(Nabi Saw): Bagaimana cara makanmu?
(Iblis Laknatullah): Dengan jari-jari tangan kiriku.

(Nabi Saw): Di manakah kau menaungi anak–anakmu pada musim panas?
(Iblis Laknatullah): Di bawah kuku manusia yang kotor.

(Nabi Saw): Siapa temanmu?
(Iblis Laknatullah): Pemakan riba.

(Nabi Saw): Siapa sahabatmu?
(Iblis Laknatullah): Pezina.

(Nabi Saw): Siapa teman tidurmu?
(Iblis Laknatullah): Pemabuk.

(Nabi Saw): Siapa tamumu?
(Iblis Laknatullah): Pencuri.

(Nabi Saw): Siapa utusanmu?
(Iblis Laknatullah): Tukang sihir.

(Nabi Saw): Apa yang membuatmu gembira?
(Iblis Laknatullah): Orang yang bersumpah palsu dan perceraian (suami istri).

(Nabi Saw): Siapa kekasihmu?
(Iblis Laknatullah): Orang yang meninggalkan shalat Jum’at.

(Nabi Saw): Siapa manusia yang paling membahagiakanmu?
(Iblis Laknatullah): Orang yang meninggalkan shalatnya dengan sengaja.

Orang Ikhlas Membuat Iblis Tak Berdaya

(Rasulullah Saw lalu bersabda): Segala puji bagi Allah yang telah membahagiakan umatku dan menyengsarakanmu.

(Iblis Laknatullah segera menimpali): Tidak akan ada kebahagiaan selama aku hidup hingga hari kiamat. Bagaimana kalian bisa bahagia, sementara aku bisa masuk ke dalam aliran darah mereka dan mereka tidak melihatku. Demi yang menciptakan diriku dan memberikanku kesempatan hingga hari kiamat, aku akan menyesatkan mereka. Yang bodoh, yang pintar, yang bisa membaca dan yang buta huruf, yang durjana dan yang shaleh, kecuali hamba Allah yang ikhlas.

(Nabi Saw): Siapa orang yang ikhlas menurutmu?
(Iblis Laknatullah): Tidakkah kau tahu wahai Muhammad bahwa siapa saja yang menyukai emas dan perak, ia bukan orang yang ikhlas. Jika kau lihat seseorang yang tidak suka dinar dan dirham, tidak suka pujian sanjungan, aku bisa pastikan ia orang ikhlas. Maka aku akan meninggalkannya. Selama seorang hamba masih menyukai harta, sanjungan dan hatinya selalu terikat dengan kesenangan dunia, boleh jadi ia nantinya sangat patuh padaku.

Iblis Dibantu 70.000 Anaknya Plus Para Syaithan dan Caranya Menggoda

(Iblis Laknatullah): Tahukah kamu Muhammad, bahwa aku punya 70.000 anak. Setiap anak dibatu 70.000 syaithan. Sebagian aku tugaskan mengganggu ulama. Sebagian menggangu anak muda. Sebagian menganggu orang tua. Sebagian menggangu wanta tua. Sebagian anakku kutugaskan kepada para zuhud (yang mencintai akhirat daripada dunia).

Ada anakku yang suka mengencingi telinga manusia yang menyebabkan orang itu tertidur pada shalat berjamaah. Tanpanya, manusia tidak akan mengantuk pada waktu shalat berjamaah.

Ada anakku yang suka menaburkan sesuatu di mata orang yang sedang mendengarkan ceramah ulama. Mereka lalu tertidur dan pahalanya terhapus.

Ada anakku yang senang berada di lidah manusia. Jika seseorang melakukan kebajikan, kemudian ia beberkan kepada manusia, maka 99% pahalanya akan terhapus.

Pada setiap wanita yang berjalan di luar rumah, anakku dan syaithan pendampingnya duduk di pinggul dan pahanya, lalu menghiasinya agar orang-orang memandanginya. Syaithan berkata kepada perempuan itu agar mengulurkan tangannya. Perempuan itu mengeluarkan tangannya, lalu syaithan menghiasi kukunya.

Anak–anakku meyusup dan berubah bentuk dari satu kondisi ke kondisi lain, dari satu pintu ke pintu lainnya, untuk menggoda manusia sampai mereka terhempas dari rasa ikhlas mereka. Akhirnya mereka menyembah Allah tanpa keikhlasan, namun mereka tidak merasa. Tahukah kamu, Muhammad, bahwa ada seorang rahib yang telah beribadat kepada Allah selama 70 tahun. Setiap orang sakit yang didoakan olehnya, sembuh dari penyakitnya seketika. Tetapi aku terus menggodanya hingga ia berzina, membunuh dan kufur.”

Tahukah kau Muhammad, dusta berasal dari diriku? Akulah mahluk pertama yang berdusta. Pendusta adalah sahabatku. Siapa saja yang bersumpah dengan berdusta, ia kekasihku.

Tahukah kau Muhammad, aku bersumpah kepada Adam dan Hawa dengan nama Allah bahwa aku benar–benar menasihatinya? Sumpah dusta adalah kegemaranku. Ghibah (gossip) dan Namimah (adu domba) adalah kesenanganku. Kesaksian palsu adalah kegembiraanku. Orang yang bersumpah untuk menceraikan istrinya ia berada di pinggir dosa, walau hanya sekali dan walaupun ia benar. Sebab siapa saja yang membiasakan dengan kata–kata cerai, isterinya menjadi haram baginya. Kemudian ia akan beranak cucu hingga hari kiamat, maka semua anak–anaknya itu adalah anak zina dan ia masuk neraka hanya karena satu kata itu: Cerai.

Wahai Muhammad, umatmu ada yang suka mengulur ulur waktu shalatnya. Setiap ia hendak berdiri untuk shalat, aku bisikan padanya bahwa waktu masih panjang, kamu masih sibuk. Lalu ia manundanya sampai akhirnya ia melaksanakan shalat di luar waktu. Shalatnya itu akan dipukulkannya kemukanya.

Jika ia berhasil mengalahkanku, kubiarkan ia shalat. Namun kubisikkan ke telinganya: ‘lihat kiri dan kananmu’, iapun menoleh. Kuusap pula dengan tanganku dan kucium keningnya seraya membisikkan ket telinganya: ’shalatmu tidak sah’ Bukankah kamu tahu Muhammad, bahwa orang yang banyak menoleh dalam shalatnya akan dipukul mukanya nanti. Jika ia shalat sendirian, kusuruh dia bergegas. Shalatnya pun seperti ayam yang mematuk beras.

Jika ia berhasil mengalahkanku lalu ia shalat berjamaah, aku ikat lehernya dengan tali, hingga ia mengangkat kepalanya sebelum imam melakukannya. Kamu tahu bahwa melakukan hal seperti itu bisa membatalkan shalatnya dan kelak wajahnya akan diubah menjadi wajah keledai?

Jika ia berhasil mengalahkanku, kutiup hidungnya hingga ia menguap dalam shalat. Jika ia tidak menutup mulutnya, syaithan akan masuk ke dalam dirinya. Di dalam sana akan kubuat ia bertambah serakah dan gila dunia. Ini akan membuat dirinya semakin taat kepadaku.

Kebahagiaan apa yang engkau dapatkan, sementara aku memerintahkan orang miskin agar meninggalkan shalat.Kukatakan padaknya: ‘kamu tidak wajib shalat. Shalat hanya wajib untuk orang yang berkecukupan dan sehat. Orang sakit dan miskin tidak perlu sholat. Jika kehidupanmu telah berubah baru kamu wajib shalat’. Jika ini terjadi, ia mati dalam kekafiran. Jika ia mati sambil meninggalkan shalat, maka Allah akan menemuinya dalam kemurkaan.

Wahai Muhammad, demi yang menciptakanku jika aku berdusta maka Allah akan menjadikan aku debu. Bagaimana mungkin engkau bisa bergembira dan bangga dengan umatmu sementara seperenam dari mereka kukeluarkan dari islam?

Sepuluh Permintaan Iblis kepada Allah SWT

Berapa hal yang kau pinta dari Tuhanmu?
Ada 10 macam.
Apa saja itu?

Pertama
Aku minta agar Allah membiarkanku berbagi dalam harta dan anak manusia, Allah mengizinkan. “Berbagilah dengan manusia dalam harta dan anak. dan janjikanlah mereka. (Tetapi) tidaklah janji setan kecuali itu semua tipuannya” (QS Al-Isra :64)

Aku akan makan dari harta yang tidak dizakatkan. Aku juga makan dari makanan haram dan yang bercampur dengan riba. Kumakan juga dari makanan yang tidak dibacakan atas nama Allah.

Kedua
Aku minta agar Allah membiarkanku ikut bersama dengan orang yang berhubungan (bersetubuh) dengan istrinya tanpa berlindung kepada Allah. Setan akan ikut bersamanya dan anak yang dilahirkan akan sangat patuh kepada syaithan.

Ketiga
Aku minta agar bisa ikut bersama dengan orang yang menaiki kendaraan yang berjalan bukan untuk tujuan yang halal.

Keempat
Aku minta agar Allah menjadikan kamar mandi sebagai rumahku.

Kelima
Aku minta agar Allah menjadikan pasar sebagai masjidku.

Keenam
Aku minta agar Allah menjadikan syair (dari penyair) sebagai Qur’aanku.

Ketujuh
Aku minta agar Allah menjadikan pemabuk sebagai teman tidurku.

Kedelapan
Aku minta agar Allah memberikanku saudara, yaitu orang yang membelanjakan hartanya untuk maksiat. Allah berfirman,

“Orang -orang boros adalah saudara–saudara syaithan. ” (QS Al-Isra : 27).

Kesembilan
Wahai Muhammad, aku minta agar Allah membuatku bisa melihat manusia sementara mereka tidak bisa melihatku (dengan seizing Allah SWT, hanya sebagian saja di antara mereka yang bisa melihatku).

Kesepuluh
Dan aku minta agar Allah memberiku kemampuan untuk mengalir dalam aliran darah manusia.
Allah menjawab, “silahkan”, dan aku bangga dengan kemampuan tersebut hingga hari kiamat.
Sebagian besar manusia bersamaku di hari kiamat.

Penutup

Iblis berkata: “Wahai muhammad, aku tak bisa menyesatkan orang. Aku hanya bisa membisikkan dan menggoda. Jika aku bisa menyesatkan, tak akan tersisa seorangpun! Sebagaimana dirimu, kamu tidak dapat memberi hidayah sedikitpun. Engkau hanya Rasul yang menyampaikan amanah. Jika kau bisa memberi hidayah, tak akan ada seorang kafir pun di muka bumi ini. Bahkan engkau hanya bisa menjadi penyebab untuk orang yang telah ditentukan sengsara hidupnya.

Orang yang bahagia adalah orang yang telah ditulis bahagia sejak di perut ibunya. Sementara orang yang sengsara adalah orang yang telah ditulis sengsara semenjak dalam kandungan ibunya. Rasulullah Saw lalu membaca ayat:

“Mereka akan terus berselisih kecuali orang yang dirahmati Allah” (QS Hud :118 – 119)
“Sesungguhnya ketentuan Allah pasti berlaku” (QS Al-Ahzab : 38)

Wahai Muhammad Rasulullah, takdir telah ditentukan dan tinta pena telah lama kering. Mahasuci Allah yang menjadikanmu pemimpin para nabi dan rasul, pemimpin penduduk surga, dan yang telah menjadikan aku pemimpin mahluk mahluk celaka dan pemimpin penduduk neraka jahanam. Aku ini si celaka yang terusir. Inilah yang ingin aku sampaikan kepadamu. dan aku tak berbohong.

RENUNGKAN.......

jangan Berbangga dengan CalvinKlien & Armani Exchange anda 


kerana…. Pakaian Terakhir anda adalah Kain Kafan…& 


perfume anda adalah kapur barus.. '' JanganBerbangga 


dengan 125Z & RXZ anda kerana….Kenderaan terakhir anda 


adalah Keranda yang akan diusung…'' Jangan 


Berbangga.........dengan Banglo dan Condo anda kerana......


….................​..............................​..............................


.....Tempat.....rehat anda yang terakhir adalah Kubur..'' 


Jangan Berbangga dengan Kehenseman atau Kecantikan 


anda kerana…..Akhirnya Hanya menjadi santapan si Cacing 


dan Serangga....'

MAAF KAN SAYA JIKA SAYA PERNAH . . . .



Ada seorang pemuda yang sangat pemarah. Dia tidak dapat

 mengawal kemarahannya walaupun ianya hanya satu 

masalah kecil sahaja. Pada suatu hari, bapanya telah 

menghadiahkannya dengan seguni paku. "Untuk apakah 

paku-paku ini ayah?" tanya pemuda tersebut. "Setiap kali 

kamu marah, kamu pakulah tembok batu di hadapan rumah 

kita ini, bagi melepaskan kemarahan mu" jawab ayahnya. 

Pada hari yang Pertama sahaja, pemuda itu telah memaku 

sebanyak 37 batang paku pada tembok batu tersebut. 

Selepas beberapa minggu, setelah dia dapat mengurangkan 

kemarahannya, jumlah paku yang digunakan juga 

berkurangan. Dia mendapati, adalah lebih mudah mengawal 

kemarahannya dari memukul paku menembusi tembok batu 

tersebut. Akhirnya tibalah pada suatu hari, dimana pemuda 

tersebut tidak marah, walau sekali pun. Dia pun 

memberitahu ayahnya mengenai perkara tersebut dengan 

gembira. Bapanya mengucapkan tahniah dan menyuruh dia 

mencabut kembali paku itu satu persatu, pada setiap hari 

yang ia lalui tanpa kemarahan. Hari berganti hari, dan 

akhirnya dia berjaya mencabut kesemua paku-paku 

tersebut. Pemuda tersebut lantas memberitahu perkara 

tersebut kepada bapanya dengan bangganya. Bapanya 

lantas memimpin tangannya ke tembok tersebut dan berkata 

"Kau telah melakukannya dengan baik, anakku, tetapi 

lihatlah kesan lubang-lubang di tembok batu tersebut, 

tembok itu TIDAK akan kelihatan sama lagi seperti 

sebelumnya. Bila kau menyatakan sesuatu atau melakukan 

sesuatu ketika marah, ianya akan meninggalkan kesan parut 

dan luka, sama seperti ini. Kau boleh menikam seseorang 

dengan pisau dan membunuhnya. Tetapi ingatlah, tak kisah 

berapa kali kau memohon maaf dan menyesal atas 

perbuatam mu, namun lukanya masih tetap ada. Luka di hati 

adalah lebih pedih dari luka fizikal. Sahabat adalah permata 

yang sukar dicari. Mereka membuatkan kamu ketawa dan 

menggalakan mu ke arah kejayaan. Sahabat juga adalah 

seorang pendengar, berkongsi suka dan duka dan sentiasa 

membuka hatinya kepada kita. "Maafkan saya sekiranya 

saya pernah meninggalkan kesan berlubang di dinding hati 

anda...."

Rabu, 3 Ogos 2011

LEMBU DAN ANJING


Pada suatu hari, ketika lembu sedang meragut rumput, dia terserempak dengan anjing. Lalu, berlakulah perbualan antara mereka berdua:

Lembu: Hai anjing, apa habaq? Macam ada yang tak kena je.
Anjing: Aku tengah tension ni.. Mahu je gigit manusia tadi.
...Lembu: Eh, kenapa pulak? Boleh ana tahu?
Anjing: Tadi, aku lalu tepi dua orang manusia, lelaki dan perempuan yang tengah sedap berkepit. Tiba-tiba, si lelaki terperanjat dan terus melompat dan kata pada aku "Hoi anjing! Jauh kau dari aku! NAJIS!!".
Lembu: Yalah, kau kan haram di sisi syarak. Najis tahap berat bagi manusia yang beragama Islam. Biasalah tu..
Anjing: Kalau aku najis sekalipun, kalau dia yang tersentuh aku, boleh samak. Yang dia sentuh, raba-raba awek dia tu, macam mana pula? Boleh samak ke dosa?
Lembu: Betul tu. Memegang wanita yang bukan mahramnya tanpa ikatan yang sah, lebih dahsyat kenajisannya dari memegang kau, anjing. Malah tidak akan suci meskipun disamak.
Anjing: Wah, ayat ko power lah .. Betol, betul power .. Patutnya manusia perlu ubah pepatah, "Pandai macam LEMBU".
******************************
​*****************************

Daripada satu hadis yang diriwayatkan daripada Ibnu Majah menyatakan, "Bergomolan dengan babi itu lebih baik berbanding dengan bersentuhan (secara sengaja) dengan wanita yang bukan mahram". Bersentuhan (dengan sengaja dan apatah lagi bertujuan syahwat) adalah dosa dan wajib bertaubat (bagi membersihkan dosa). Sedangkan menyentuh anjing bukan satu kesalahan (dosa) atau maksiat. Jadi renungkanlah. Tepuk dada, Tanya Iman. -Sekadar untuk renungan dari Hamba Allah yang banyak kekurangan dan kelemahan ini

WANITA

• LEMBUT wanita kerana SENYUMANNYA
• CEKAL wanita kerana BERANINYA

• PATUH wanita kerana KESETIAANNYA
• SABAR wanita kerana IMANNYA

• KASIH wanita kerana BELAIANNYA
• LEMAH wanita kerana AIRMATANYA

• IKHLAS wanita kerana SIMPATINYA
• PENDAM wanita kerana CEMBURUNYA
• SAYANG wanita kerana SIFAT KEIBUAANNYA . .

Ahad, 10 Julai 2011

DOSA YANG LEBIH BESAR DARI BERZINA



Pada suatu senja yang lenggang, terlihat seorang wanita berjalan terhuyung-huyung. Pakaianya yang serba hitam menandakan bahwa ia berada dalam dukacita yang mencekam. Kerudungnya menagkup rapat hampir seluruh wajahnya. Tanpa hias muka atau perhiasan menempel di tubuhnya. Kulit yang bersih, bad...an yang ramping dan roman mukanya yang ayu, tidak dapat menghapus kesan kepedihan yang tengah merosakkan hidupnya. Ia melangkah terseret-seret mendekati kediaman rumah Nabi Musa a.s. Diketuknya pintu pelan-pelan sambil mengucapkan uluk salam. Maka terdengarlah ucapan dari dalam "Silakan masuk".

Perempuan cantik itu lalu berjalan masuk sambil kepalanya terus merunduk. Air matanya berderai tatkala ia berkata, "Wahai Nabi Allah. Tolonglah saya. Doakan saya agar Tuhan berkenan mengampuni dosa keji saya." "Apakah dosamu wahai wanita ayu?" tanya Nabi Musa a.s. terkejut. "Saya takut mengatakannya."jawab wanita cantik. "Katakanlah jangan ragu-ragu!" desak Nabi Musa. Maka perempuan itupun terpatah bercerita, "Saya... telah berzina.

Kepala Nabi Musa terangkat, hatinya tersentak. Perempuan itu meneruskan, "Dari perzinaan itu saya pun... lantas hamil. Setelah anak itu lahir, langsung saya... cekik lehernya sampai... tewas," ucap wanita itu seraya menangis sejadi-jadinya. Nabi Musa berapi-api matanya. Dengan muka berang ia mengherdik, "Perempuan bejad, enyah kamu dari sini! Agar siksa Allah tidak jatuh ke dalam rumahku karena perbuatanmu. Pergi!"... teriak Nabi Musa sambil memalingkan mata karena jijik. Perempuan berwajah ayu dengan hati bagaikan kaca membentur batu, hancur luluh segera bangkit dan melangkah surut.

Dia terantuk-hantuk keluar dari dalam rumah Nabi Musa. Ratap tangisnya amat memilukan. Ia tak tahu harus kemana lagi hendak mengadu. Bahkan ia tak tahu mau dibawa kemana lagi kaki-kakinya. Bila seorang Nabi saja sudah menolaknya, bagaimana pula manusia lain bakal menerimanya? Terbayang olehnya betapa besar dosanya, betapa jahat perbuatannya.

Ia tidak tahu bahwa sepeninggalnya, Malaikat Jibril turun mendatangi Nabi Musa. Sang Ruhul Amin Jibril lalu bertanya, "Mengapa engkau menolak seorang wanita yang hendak bertaubat dari dosanya? Tidakkah engkau tahu dosa yang lebih besar daripadanya?" Nabi Musa terperanjat. "Dosa apakah yang lebih besar dari kekejian wanita pezina dan pembunuh itu?" Maka Nabi Musa dengan penuh rasa ingin tahu bertanya kepada Jibril. "Betulkah ada dosa yang lebih besar daripada perempuan yang nista itu?" "Ada!" jawab Jibril dengan tegas. "Dosa apakah itu?" tanya Musa kian penasaran."Orang yang meninggalkan sholat dengan sengaja dan tanpa menyesal. Orang itu dosanya lebih besar dari pada seribu kali berzina" Mendengar penjelasan ini Nabi Musa kemudian memanggil wanita tadi untuk menghadap kembali kepadanya. Ia mengangkat tangan dengan khusuk untuk memohonkan ampunan kepada Allah untuk perempuan tersebut.

Nabi Musa menyedari, orang yang meninggalkan sholat dengan sengaja dan tanpa penyesalan adalah sama saja seperti berpendapat bahwa sholat itu tidak wajib dan tidak perlu atas dirinya. Berarti ia seakan-akan menganggap remeh perintah Tuhan, bahkan seolah-olah menganggap Tuhan tidak punya hak untuk mengatur dan memerintah hamba-Nya. Sedang orang yang bertobat dan menyesali dosanya dengan sungguh-sungguh berarti masih mempunyai iman di dadanya dan yakin bahwa Allah itu berada di jalan ketaatan kepada-Nya. Itulah sebabnya Tuhan pasti mau menerima kedatangannya.
(Dikutip dari buku 30 kisah teladan - KH Abdurrahman Arroisy)

Dalam hadis Nabi S.A.W disebutkan : Orang yang meninggalkan sholat lebih besar dosanya dibanding dengan orang yang membakar 70 buah Al-Qur'an, membunuh 70 nabi dan bersetubuh dengan ibunya di dalam Ka'bah.

Dalam hadis yang lain disebutkan bahwa orang yang meninggalkan sholat sehingga terlewat waktu, kemudian ia mengqadanya, maka ia akan disiksa dalam neraka selama satu huqub. Satu huqub adalah delapan puluh tahun. Satu tahun terdiri dari 360 hari, sedangkan satu hari diakherat perbandingannya adalah seribu tahun di dunia.

Demikianlah kisah Nabi Musa dan wanita pezina dan dua hadis Nabi, mudah-mudahan menjadi pelajaran bagi kita dan timbul niat untuk melaksanakan kewajiban sholat dengan istiqomah. Tolong sebarkan kepada saudara-saudara kita yang belum mengetahui.

Subhanakallahumma wabihamdika asyhadu allaa ilaaha illa anta, astaghfiruka wa atuubuilaiik..